Salah satu
keanehan yang ndak umum, menurut saya adalah terlalu berlebih pada citra dan
harta. Jadi seolah-olah hidup ini mung cuman buat dunia. Padahal jare wong biyen “Urip iki mung mampir
ngombe”. Okelah meski ndak cuman minum, nyemil boleh. Okelah kalau agak lapar
makan dikit. Okelah kalau cuman sedikit, eman kalau ndak enak.
Jadi pilih
makanan yang enak dan mahal meski cuman sedikit. Wadah… tapi sayang kalau
makanan yang enak itu cuman dinikmati sedikit. Rasanya kurang top kalau tidak
kenyang. Jadi puasin deh makan yang banyak dan minum yang banyak.
Lah terus
kalau seperti itu, yang harus toleransi siapa? Yang buat hidup atau yang tengah
dihidupi???
Sampai
ndak habis pikir aku. (seharuse se ndak perlu dipikir) tapi ya gimana lagi
tiba-tiba terpikir e. Aku bingung saat ini harus nonton channel TV yang mana. Ku
pindah-pindah tidak ada yang memberiku ilmu secara langsung. Dari memindah-mindah
kok ya tepat kena tayangan gossip.
“Oke
pemirsa dimanapun anda berada semoga sehat selalu. Hari ini berita yang sedang
hangat dibicarakan yaitu tentang desas-desus pernikahan Si A dan Si B. Setelah
cerai dengan Si C, Si A tetap berikhtiar mencari penggantinya. Tetapi pemirsa
dikabarkan bahwa pernikahan akan dilsanakan pada awal bulan di tahun 2018. Namun
saat ini tengah beredar video akad nikahnya yang telah terjadi pada bulan
November 2017.”
Ya…
kira-kira seperti itu lah. Yang terpenting adalah info nikahnya yang ndak jelas
dan ditutup-tutupi. Karena di dalam video akadnya itu hanya beberapa orang saja
yang hadir. Alasannya sih tidak mau dulu menyebar kabar pernikahannya. Lah tapi
kok digaungkan di media masa. Hadeh….. kok lucu.
Pernikahan
yang seharusnya merupakan suatu kegembiraan dan sakral, kok malah terlihat
dibuat permainan. Dan itu semua dilakukan untuk apa? Untuk mlesatkan
popularitas. Karena emang dunia ini terasa sempit kalau orang lain tidak bisa
melihat diri kita. Jadi ketenaran itu sangat perlu. Apalagi sudah tenar, asupan
uangnya juga lancar. Woooooo…. Hidup serasa lengkap dengan kenikmatan sesaat.
Ada suatu
kisah yang bisa kita ambil hikmah darinya. Menunjukkan bahwa betapa pentingnya
sebuah pernikahan.
SEORANG
SUAMI YANG PURA_PURA BUTA PADA ISTRINYA SELAMA 20 TAHUN.
Ibnul
Qoyyim rahimahullah berkata: “dan diceritakan seorang laki-laki menikahi
seorang perempuan. Ketika masuk menemui si laki-laki, perempuan itu bilang
bahwa dirinya terkena penyakit cacar (cacar yang sudah lama dan susah hilang).
SI laki-laki kemudian langsung berkata “Mataku sakit sekali”. Kemudian ia
berkata lagi “Aku sudah tidak bisa melihat”.
Setelah
20 tahun pernikahannya, si perempuan itu meninggal tanpa menyadari bahwa
suaminya sebenarnya berpura-pura buta. Lalu ada satu orang temannya bertanya
tentang alasan mengapa dia berpura-pura buta. “Aku tidak suka kalau sampai ia
menjadi sedih karena aku melihat penyakitnya. (Madarijus Salikin, 2/326).
Subhanallah
sebegitu besarnya upaya untuk menjaga perasaan pasangan. Cinta adalah modal
utama dari jalinan hubungan. Dan cinta dikata benar-benar cinta jika ada upaya
besar untuk tetap menjaga kesucian dan kemurniannya.
Semoga kita
bisa belajar dari lelucon zaman sekarang. Terhindar dari segala macam
keburukan. Dan semoga tidak kita umbar aib. Sehingga Allah akan senantiasa menjaga
aib-aib kita….
Comments
Post a Comment