Orang Gila di Mata Hukum

                                                                          Pecah Telur
               Sudah ku duga dari awal.

               Tidak bisa dipungkiri, seperti telur itu.
               Gimanapun kerasnya, kalau tidak kuat menahan tekanan bagian atas,
               Maka akan pecah satu di bagian bawah.

                Mulai bosan dengan satu semester di tahun ke dua. Nampaknya juga dirasakan oleh sebagian teman lama. Masa-masa SMA yang menjadi masa paling indah. Sebenarnya sih bahagiaan ketika SMP. Tapi kata orang, SMA itu symbol kebebasan. Seperti akronim dari SMA itu sendiri yaitu Saat Membebaskan Arah.

                Kumpul kembali dalam keadaan baik. Ada yang makin subur, ada yang makin gondrong, ada yang tidak ada. Karena duduk bareng di sekretariat lebih sesak dibanding kepergian menjemput kebahagiaan. Tetapi mencoba menikmati setiap langkah dengan hal-hal baru yang saya bisa rasa.

                Saat itu adalah langkah pertamaku bersama kawan-kawan. Kalau sebelum itu, aku hanya bisa melihat pemandangan indah yang mereka rasa dari snapstorynya. Mencoba merasakan kebahagiaannya dengan menyendiri. Apakah indah ya jika ngecamp bersama-sama??!

                Semua itu terjawab pada 5 Januari 2018. Liburan sebulan terasa tidak sia-sia meski dinikmati hanya dua hari. Tetapi dua hari itu sangat kurang. Senyum satu per satu dari mereka terpampang jelas. Dan sekarang ini masih saja terus terbayang. 

                Permainan warewolf terseru ya terjadi saat itu. Di atas tikar dan dikelilingi oleh tenda warna-warni. Dihibur oleh gremicik aliran sungai. Senantiasa juga menemani, kodok-kodok kecil dan lintah. Ya… linta kecil di sana menjadikan cukup kekhawatiran dikala bersimpa.

                Yang terpenting bukan indahnya pemandangan. Bukan pula asik ramainya ketika bercengkrama. Melainkan kepergian itu adalah pertama kali waktu perjalanan luar kota dengan bonceng perempuan.

                Seakan berisyarat pada alam. Diantara banyaknya telur, hanya satu yang rapuh. Sehingga tidak kuat dia menahan tekanan yang cukup baik dari telur sekitar maupun geronjalan saat turunan. Untung hanya satu telur. Karena salah satu sumber makanan yang dinanti adalah telur itu sebagai pendamping mie goreng tentunya.

                Kerasnya permukaan bukan berarti tidak bisa runtuh. Kalau saja ingin untuk menjaga memori-memori indah maka jangan jadikan kulit telur itu getas. Melainkan lunakkan dengan aktivitas baru namun tetap ingat pada satu.