Sastra 14:
Nyamankan atau Amankan


Aku masih percaya bahwa tatapan yang tulus itu tidak datang begitu saja. Berlari dari bukit yang tinggi dengan jalan-jalan yang terjal. Rela turun dari singgahsana nan megah di sana. Hanya ingin untuk melihat cekungan sumber mata air kecil. Ragu juga jika mata air itu nantinya malah akan menjadi air mata.

Yang terpenting dari semuanya adalah kepercayaan. Jika sudah disematkan pada seseorang yang tepat. Benar-benar akan menjadi yang lebih megah dari istana. Hal yang sangat susah untuk diambil. Keragu-raguan berselimut dalam  diri. Hingga tetap berdiam pada tempat dengan menanggalkan sebuah perasaan.

Apakah kalian juga ragu pada perasaan. Terkadang pemiliknya teramat yakin atas apa yang disukainya. Kemudian langkah yang diambil tidak begitu mulus dilaluinya. Meninggalkan tanggungjawab atau juga hadiah yang besar demi sebuah kenyamanan. Lalu, yang seharusnya dipilih itu hadiah yang besar atau kenyamanan. Dengan syarat nyaman yang berarti.

Kebanyakan tafsiran dari nyaman yang diselewengkan. Asal tentram menjalani sesuatu, tidak peduli apakah sesuatu itu hal yang buruk asal nyaman it’s oke. Karena memang apa yang kita cari di dunia ini kalau bukan kenyamanan? Berusaha keras untuk satu tujuan tapi nanti bakal menambah usaha yang lebih keras lagi untuk menggapai sesuatu yang semu, kemudian berusaha lagi untuk mempertahankannya. Apa itu akan memperoleh kenyamanan?

Lalu apa memang kita jangan berusaha saja?

Kalau kembali pada orang yang nyaman dengan berbagai macam kesalahan yang dilaluinya. Itu dia juga berusaha untuk nyaman. Kalau kembali pada orang yang nyaman dengan hal-hal buruk yang digemarinya. Itu juga berusaha untuk nyaman. Bagaimana tidak? Mereka bergelut dengan dinding-dinding pembatas yang disebut sebagai norma hingga dibobol itu dinding untuk memperoleh kenyamannya itu hal yang keren bukan.

Bukan memecah batu bata merah jika ingin memperoleh pasir dengan warna merah yang akan digunakan untuk membangun rumah. Karena itu akan sia-sia. Tak Nampak warna merahnya karena diadu dengan semen yang begitu keras. Pun juga meniadakan keefisienan penggunaan barang.

Jadi berusaha untuk kenyamanan yang utuh bukan yang semu. Mengambil kesemuan dan ada titik terang jika dijalani akan menaikkan derajat tujuan. Tapi kesemuan yang membawa keserakahan dan nyaman yang tidak nyaman, sangat perlu untuk disisihkan.

Memang usaha itu yang sangat susah. Membayangkan itu semua akan serasa mudah, jika digarap bersama-sama.

Comments

Popular posts from this blog

Orang Gila di Mata Hukum