Sastra 18:
Cewek Seharusnya Menjadi Ibu Rumah Tangga


Anak sapi turun ke bumi

Dibesarkan dan dikawinkan

Induk sapi yang menyusui

Kalau kerja ya merepotkan

            Kenapa induk sapi atau anak sapi yang se-kelamin meminta bekerja. Kalau laki-laki sih makin enak. Leyeh-leyeh tinggal di rumah. Mereka mengadu pada bumi untuk tetap adil dalam bersikap. Jenis kelamin bukan penghalang untuk berkarya. Tapi, apa karya itu kerja?

            Semua orang mengidamkan gaji. Tapi keterjagaan dari hal-hal yang ditakutkan mengancam itu lebih berarti. Sudah pada keadaan yang baik jika perempuan menjaga rumah. Tak hanya itu, rahasia dari rumah juga turut dijaga. Tapi kalau si perempuan mau bekerja. Nanti rumah, siapa yang mengurusnya?

            Waktu luang bolehlah dicoba. Hanya sekadar praktik ilmu semata. Bukan menerus hingga terlena. Karena rumah rindu majikannya. Biarlah waktu yang menjaga rezeki itu. Kebahagiaan bukan diikat seru. Melainkan diciptakan dari suasana yang syahdu. Pergi haru, pulang merindu.

            Ada dua dampak yang sekiranya dapat muncul. Pertama yaitu si laki-laki akan merasa kurang tanggung-jawab. Bagaimana tidak, tugasnya sebagian sudah diambil alih oleh si perempuan. Oke, kalau memang tidak boleng demikian. Tapi kemungkinan terburuk adalah memang seperti itu. Dikarenakan juga kita bukan orang yang sempurna. Hingga tahu bagaimana sikap dan niat yang dijaga.

            Ke dua adalah laki-laki yang sedih menjawab. Apa itu? Menjawab apa? Ya… kalaulah merindu pada lelaki yang baik. Inilah mereka. Bukan mmenghindar dari tanggung-jawab. Karena dialah yang rindu pada kedatangan si perempuan. Kebutuhan sudah terpenuhi, namun keresahan masih saja menyelimut.

            Kalau si lelaki ditanya, mengapa si perempuan dibiarkan lelah bekerja. Apa masih kurang nafkah dari lelaki yang bekerja. Menggayuh pohon boleh, namun jangan sampai membuatnya roboh.

            Mendengar hal demikian. Kabut sekejab menyelimut. Awan petang berjalan menghampiri. Tiada kata. Hanya perenungan-perenungan kecil. Namun, yang kecil itu sangat banyak. Apa iya sudah gagal menjadi lelaki yang baik. Kurang bisa menjaga dan mengenakkan perempuan. Apa iya tidak bisa mereka ditahan. Karena emang lelaki merindukan keterjagaan.

Comments

Popular posts from this blog

Orang Gila di Mata Hukum