Dalam pelukan keberagaman
Suatu perkumpulan tercipta dengan berbagai macam perbedaan yang ada. Baik dari segi karakter, tingkah laku, ucapan, dan juga penampilan. Ada yang dinilai baik menurut normalnya. Tidak ketinggalan yang baik menurut keidealan presepsinya. Semua ternaung dalam satu wadah.
Kemilau wadah itu bergantung pada bagaimana cara meramu perbedaan dengan jitu. Saling memahami dan juga menjadi paham pada sesuatu yang aneh. Tidak semua yang di luar kebiasaan kita adalah kejelekan. Bahkan tidak juga yang di luar peraturan yang ada itu adalah kesalahan.
Di sini, ku mulai melangkah mundur terlebih dahulu. Sebab banyak kejadian aneh yang ku temui. Mundur untuk melihat bola dari jarak yang tepat. Karena kalau dilihat dari jarak yang dekat, maka hanya diperoleh bentuknya adalah datar. Namun jika sedikit mau untuk menengok sana-sini maka banyak liku yang ada dan itu indah adanya.
Penentuan sikap diperlukan. Ada kalanya menjadi anggun seperti putri solo. Karena situasi menuntut kelembutan di dalamnya. Terkadang juga menjadi jutek seperti 'dinginnya sikapnya terhadapmu'. Tak ketinggalan keramahan dan kekonyolan guna mencairkan suasana. Yang terakhir itulah yang terpenting dan tak akan kelupaan.
.
'Urip iku ojo digawe tegang, mergo lek tegang angel nglemesnoe'. 'Hidup itu jangan dibuat tegang, karena kalau tegang susah melemaskannya'. Kata orang yang mengagumkan setiap ku lihat caranya memberi keputusan...
.
Termasuk juga memantau keistimewahanmu yang ku khawatir akan kelemahan yang ada pada diriku.
Comments
Post a Comment